Kemendikdasmen Gelar Pelatihan Teknis Non Gelar bagi Dosen dan Guru Pamong PPG: Pemberdayaan Pendidik melalui Literasi, Numerasi, dan Kecerdasan Artifisial


Jakarta, 19 Oktober 2025,
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Nomor 10/B2/GT.00.02/2025 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Pelatihan Teknis Non Gelar bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG) resmi membuka Pelatihan Teknis Non Gelar bertema “Empowering Educators with In-Depth Literacy and Numeracy Skills Through Artificial Intelligence (AI)” di Hotel Millenium Sirih, Jakarta, pada Minggu, 19 Oktober 2025.

Pelatihan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjamin hak dan kewajiban profesional pendidik untuk terus mengembangkan kompetensinya. Sebagai program peningkatan mutu, kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan pendidik melalui penguatan keterampilan literasi dan numerasi mendalam (deep learning) yang terintegrasi dengan pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (KA) dalam proses pembelajaran.

Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Direktorat Pendidikan Profesi Guru, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, dengan Deakin University Australia, sebuah institusi pendidikan yang menempati peringkat tinggi untuk bidang pendidikan dan riset pendidikan. Melalui kemitraan ini, peserta pelatihan akan mendapatkan materi berstandar internasional yang relevan dengan tantangan pembelajaran abad ke-21. Materi pelatihan mencakup pemanfaatan KA dalam perencanaan, pengajaran, penilaian, dan refleksi pembelajaran, dengan hasil akhir berupa dokumen Unit Pembelajaran Mendalam (Deep Learning Unit)  yang siap diterapkan di kelas.

Kasubdit Fasilitasi PPG, Ana Budi Kuswandani, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri atas 40 dosen PPG dan 40 guru pamong PPG, terpilih dari total 1.214 pendaftar dari seluruh Indonesia. Pelatihan akan berlangsung selama 6 hari dan diikuti pembelajaran asinkronus dan penugasan berbasis proyek.

Pelatihan ini menekankan tiga pilar utama:

  1. Literasi dan Numerasi sebagai Fondasi Mutu, yakni kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap guru untuk membangun pembelajaran bermakna dan kontekstual.

  2. Penguatan Kompetensi melalui Deep Learning, yaitu mendorong guru berpindah dari pola hafalan menuju pembelajaran berbasis penalaran dan transfer konsep.

  3. Akselerasi Integrasi Kecerdasan Artifisial, agar guru mampu memanfaatkan teknologi KA untuk perencanaan, asesmen, dan refleksi pembelajaran secara efektif.

Peserta pelatihan akan mendapatkan bimbingan langsung dari Prof. Wanty Widjaja, Prof. Damian Blake, dan tim pengajar dari Deakin University. Materi dirancang untuk memperkaya wawasan pedagogis sekaligus keterampilan teknologis pendidik.

Ferry Maulana Putra selaku direktur  PPG menegaskan bahwa “dosen dan guru pamong PPG merupakan aktor strategis dalam memastikan keberhasilan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), baik PPG bagi Guru Tertentu maupun PPG bagi Calon Guru. Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan mampu membentuk role model guru masa depan yang profesional, reflektif, dan adaptif terhadap teknologi” , pungkasnya.

Pelatihan ini adalah investasi jangka panjang. Peningkatan kualitas dosen dan guru pamong berarti peningkatan kualitas calon guru yang mereka dampingi. Dan pada akhirnya, peningkatan kualitas guru adalah peningkatan kualitas peserta didik Indonesia,” ujar Direktur PPG dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan secara resmi.

Sementara perwakilan dari Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Ibu Nita Isaeni, menyampaikan apresiasi kepada Deakin University atas sinergi yang terjalin. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini bukan hanya pengembangan kapasitas individu, tetapi juga bagian dari transformasi sistem pembelajaran di Indonesia. “Pelatihan ini diharapkan melahirkan para pendidik yang mampu mengintegrasikan literasi dan numerasi dengan teknologi, sehingga siswa tidak hanya menghafal, tetapi mampu bernalar, berpikir kritis, dan memecahkan masalah secara kreatif,” ujarnya.

Pelatihan Teknis Non Gelar ini merupakan bagian dari strategi nasional peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan yang terintegrasi dengan kebijakan Kemendikdasmen dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Kegiatan ini diharapkan menjadi model pengembangan kompetensi berbasis teknologi dan sains yang akan memperkuat implementasi kurikulum berorientasi masa depan, menuju pendidikan bermutu untuk semua.

signal_cellular_alt dilihat: 9,807 x